model sdlc water fall

 MODEL SDLC WATER FALL


Pengertian             :Menurut (Bassil, 2017) model waterfall SDLC (System Development Life Cycle)                                    adalah sebuah metodologi untuk merancang dan membangun sistem perangkat                                       lunak,  yaitu proses perancangannya bertahap mengalir semakin ke bawah (mirip                                    dengan air terjun). Adapun model pengembangan sistem adalah waterfall.


Tahapan :

1.Analisa Kebutuhan

Tujuan: Mengumpulkan dan mendokumentasikan semua persyaratan untuk proyek.

Kegiatan: 

-Berinteraksi dengan pemangku kepentingan untuk memahami kebutuhan mereka.

-Buat dokumen spesifikasi persyaratan yang terperinci.

-Mendapatkan persetujuan dari para pemangku kepentingan.

2.Desain sistem

 Tujuan: Menentukan bagaimana sistem akan disusun dan bagaimana sistem akan bekerja.

 Kegiatan: 

-Merancang arsitektur sistem, termasuk komponen perangkat keras dan perangkat                                    lunak.

-Buat spesifikasi desain terperinci, termasuk model data, antarmuka pengguna,                                       dan interaksi sistem.

-Menghasilkan dokumen desain dan mendapatkan persetujuan pemangku                                                    kepentingan.

 

 3.Implementasi 

Tujuan: Menerjemahkan spesifikasi desain menjadi kode aktual.

Kegiatan: 

-Tulis dan uji kode berdasarkan dokumen desain.

-Lakukan pengujian unit untuk memastikan bahwa masing-masing komponen                                          berfungsi dengan benar.

-Mengintegrasikan berbagai komponen untuk membentuk sistem yang lengkap.

 4.Integrasi dan Pengujian

Tujuan: Memastikan bahwa sistem berfungsi sebagaimana mestinya ketika semua komponen                               digabungkan.

Kegiatan: 

-Lakukan pengujian integrasi untuk memverifikasi bahwa semua komponen                                               bekerja bersama.

-Lakukan pengujian sistem untuk memastikan sistem memenuhi persyaratan yang                                   ditentukan.

-Identifikasi dan perbaiki segala cacat atau masalah.

5.Penerapan (atau Instalasi)

 Tujuan: Membuat sistem tersedia untuk digunakan oleh pengguna akhir.

 Kegiatan: 

-Instal sistem di lingkungan produksi.

-Memberikan pelatihan dan dokumentasi kepada pengguna.

-Pastikan transisi yang lancar dari sistem lama (jika berlaku).


Kelebihan :

1.Struktur yang Jelas dan Terorganisir

Tahapan Terdefinisi dengan Baik: Proses pengembangan mengikuti urutan yang jelas—dari                    analisis kebutuhan, desain, implementasi,  pengujian, hingga pemeliharaan. Ini memudahkan                 pemantauan dan manajemen proyek.

Dokumentasi Mendalam: Setiap fase menghasilkan dokumentasi terperinci, yang membantu                    memastikan bahwa semua pihak memahami persyaratan, desain, dan implementasi sistem                    secara menyeluruh.


2.Perencanaan dan Estimasi yang Akurat

Perencanaan Awal: Dengan mendefinisikan semua persyaratan di awal, model ini                                    memudahkan perencanaan proyek dan estimasi waktu serta biaya.

Jadwal Stabil: Struktur linier memungkinkan untuk perencanaan waktu yang lebih stabil dan                 dapat diprediksi, yang membantu dalam manajemen waktu dan sumber daya.


 3.Pengelolaan Proyek yang Lebih Mudah

Pengawasan Proyek: Dengan setiap fase harus selesai sebelum fase berikutnya dimulai,                        pengawasan dan kontrol proyek menjadi lebih mudah dan jelas.

Kontrol Kualitas: Pengujian dilakukan setelah implementasi, yang memungkinkan deteksi                    dan perbaikan masalah sebelum sistem diluncurkan.


Kekurangan :

1.Pengujian yang Terlambat

Masalah Ditemukan Terlambat: Pengujian dilakukan setelah tahap implementasi selesai, yang                dapat mengakibatkan penemuan masalah besar ketika sebagian besar pekerjaan sudah selesai.

 

2.Kurangnya Keterlibatan Pengguna

Keterlibatan Pengguna Terbatas: Pengguna tidak terlibat secara aktif dalam fase awal, yang                    dapat menyebabkan ketidaksesuaian antara apa yang dibangun dan apa yang diinginkan                        pengguna.


 3.Biaya Perubahan yang Tinggi

Biaya Perubahan: Biaya untuk melakukan perubahan besar atau perbaikan bisa tinggi, karena                 proses harus diulang dari awal jika persyaratan berubah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGANTAR PEMODELAN PERANGKAT LUNAK